top of page

Penerbitan Kok Jurnalistik?


2 September 2018, hari pertamaku masuk kuliah. Sebagai mahasiswa baru, tentu saja aku masih awam dengan metode perkuliahan yang kujalani. Aku memilih program studi di kampus ini sejujurnya tak tahu apa yang akan dipelajari dan ke mana arahnya. Tentu saja aku terkejut saat salah satu dosen pengajar menjelaskan tentang bagaimana progam studi ini dan akan menjadi apa diriku nantinya.


Penerbitan dengan konsentrasi jurnalistik merupakan salah satu program studi yang ada di Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Sudah jelas bukan aku akan menjadi seorang jurnalis?


Penerbitan yang ada di pikiranku ya hanya sebagai penulis buku, editor buku, hanya di bidang percetakan saja dan berhubungan dengan seni sastra. Ternyata, jauh dari yang kubayangkan. Aku memilih jurusan yang tak pernah kupikirkan sebelumnya. Jurnalistik berhubungan dengan sosial, komunikasi, meski juga berhubungan dengan tulisan dan sastra.


Penerbitan Jurnalistik di PNJ ini, tak hanya belajar tentang bagaimana tulisan terbentuk dan dipublikasikan atau disebar luaskan. Di sini, diajarkan juga bagaimana mendesain tulisan agar menarik untuk dibaca, bagaimana mengatur tata letak halaman buku agar tidak membosankan untuk dilihat, bagaimana sebuah foto dapat menjelaskan suatu informasi tanpa adanya tulisan, dan tentunya teknik apa yang cocok untuk mencetak suatu informasi atau berita.


Hal-hal di balik layar ini tentunya sangat menarik bagiku. Sejak kecil, aku ingin sekali tahu bagaimana manusia sebesar diriku dapat masuk di dalam sebuah layar kotak kecil yang disebut televisi. Pertanyaan konyol seorang anak kecil ini yang menjadikanku kuat dengan keingin tahuanku akan hal yang terjadi di balik layar.


Selama aku menempuh pendidikan di sini, aku dituntut untuk berpikir kritis. Pola pikirku perlahan juga berubah. Yang semula langsung percaya pada suatu hal, kini selalu mempertanyakan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana faktanya, siapa saja yang sebenarnya terlibat, apakah masih ada hal yang disembunyikan dari informasi yang telah tersebar? Pertanyaan-pertanyaan meragu mengalir begitu saja setiap ada informasi atau peristiwa baru yang hangat diperbincangkan.


Kuliah jurnalistik di PNJ tidak buruk juga. Meskipun nilai akreditasinya masih B, ini tidak mengurangi kualitas pembelajarannya. Program Studi Penerbitan Jurnalistik di PNJ ini, mengajarkan mahasiswanya dengan dosen-dosen yang berkualitas dan tentunya berpengalaman pada bidang jurnalistik itu sendiri. Tak jarang, prodi Penerbitan ini mengadakan kelas umum atau kuliah umum dengan mengundang dosen tamu yang merupakan jurnalis senior atau jurnalis yang memiliki prestasi luar biasa di bidangnya.


Di era modern ini, Penerbitan Jurnalistik PNJ tidak ketinggalan untuk menambahkan mata kuliah pemberitaan online pada kurikulumnya. Hal ini yang menjadikan Penerbitan Jurnalistik PNJ selalu up to date untuk mengikuti dan menyesuaikan perkembangan zaman. Jiwa muda yang ada tak hanya pada mahasiswa, akan tetapi pada dosen-dosen pengajar walaupun yang sudah berumur di atas 50 tahun.


Di tahun 2020, siapa yang tak haus akan informasi? Tanpa dicari pun, berita-berita akan datang dengan sendirinya. Disamping itu, fakta dan hoaks juga datang bersamaan. Jadi, tertarik mempelajari hal di balik layar? Mungkin kamu dapat mendaftarkan diri menjadi salah satu mahasiswa Penerbitan Jurnalistik di PNJ!

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Post: Blog2_Post
bottom of page